Culture Shock Aupair Jerman dan Cara Mengatasinya

5 Culture Shock Aupair Jerman dan Cara Mengatasinya

Culture aupair jerman
Hidup di luar negeri bukanlah suatu hal yang mudah, terlebih lagi di negara Jerman. Jarak yang jauh antara Jerman dengan Indonesia pun tidak bisa dipungkiri. Apalagi dari teman-teman harus keluar dari zona nyaman. Salah satunya yaitu jauh dari keluarga pun menjadi masalah besar yang akan teman-teman lalui.
 
Jika teman-teman hanya pergi jalan-jalan ke suatu negara saja pasti akan mengalami culture shock. Apalagi kalau teman-teman mengikuti program Aupair Jerman yang kontraknya langsung satu tahun. Pasti akan ada beberapa hal yang akan teman-teman rasakan mengenai Culture Shock Aupair Jerman.
 
Pada artikel sebelumnya bisa dikatakan MinJe hanya membahas mengenai keuntungan mengikuti program Aupair Jerman saja, di artikel kali ini MinJe akan membahas tentang Culture Shock Aupair Jerman dan juga Cara Mengatasinya. Program Aupair Jerman memang memiliki banyak sekali keuntungan, tapi di samping itu pasti ada juga hal-hal yang membuat teman-teman kaget dan merasa tidak betah. Markibas, mari kita bahas

Culture Shock Aupair Jerman yang Sering Ditemui

1. Komunikasi yang belum lancar
Pada awal mula masa Aupair Jerman teman-teman berlangsung pastinya tidak mudah untuk langsung akrab dengan anak dari Gast Familie. Terlebih lagi terhalang juga dari segi bahasa untuk komunikasi dengan si anak. Untuk Cara Mengatasinya teman-teman bisa komunikasikan langsung dengan Gast Familie dan anak, kalau tujuan awal teman-teman memang ingin belajar bahasa. Harapannya dari Gast Familie akan memahami dan mencoba untuk dekat dengan teman-teman.
 
2. Kaget dengan perbedaan musim
Perbedaan musim menjadi salah satu hal yang bisa membuat teman-teman Culture Shock ikut Aupair Jerman. Teman-teman yang terbiasa tinggal di indonesia dengan dua musim saja, yaitu musim kemarau dan juga musim hujan. Pasti akan dikagetkan dengan perbedaan musim yang signifikan. Apalagi di Jerman sendiri terdapat empat musim, yaitu musim dingin, semi, panas, dan juga musim gugur. Pada 1-3 bulan awal teman-teman menjalani masa Aupair Jerman, jika pada musim dingin, dari tubuh pasti akan ada beberapa hal yang terjadi, bisa mimisan, bibir pecah-pecah atau kulit kering. Memang di awal-awal teman-teman akan merasa kurang nyaman, tapi nantinya lama kelamaan juga akan terbiasa. Kalaupun memang sampai parah, teman-teman bisa bilang kepada Gast Familie.
 
3. Rindu dengan keluarga di Indonesia
Lalu jauh dari keluarga juga menjadi rintangan yang harus dilalui. Teman-teman yang terbiasa dengan keluarga pasti akan merasa kangen dan juga merasa asing dengan Gast Familie. Walaupun dari Gast Familie sudah bersikap baik, tetapi rasanya pasti akan berbeda. ‘Lalu Untuk Cara Mengatasinya Bagaimana?’ Di era yang sudah modern sekarang ini, masalah seperti ini bisa teman-teman atasi dengan menghubungi keluarga, bisa dengan video call di luar dari jam kerja. Gast familie tidak akan melarang teman-teman untuk menghubungi keluarga, asal tidak mempengaruhi jam kerja teman-teman.
 
4. Perbedaan peribadahan dan keyakinan
Bagi teman-teman yang muslim, juga pasti akan merasakan Culture Shock Aupair Jerman. Biasanya teman-teman bisa beribadah dimanapun dan juga tidak perlu berhati-hati dalam makanan. Ketika teman-teman sudah mengikuti program Aupair Jerman ini, harus bisa lebih selektif dalam memilih makanan. Selain itu, kalau sedang masuk bulan ramadhan biasanya teman-teman hanya perlu berpuasa selama 12 jam. Akan tetapi jika sudah di Jerman bisa lebih dari itu. Cara Untuk Mengatasi hal tersebut, agar teman-teman bisa nyaman beribadah adalah dengan berkomunikasi ke Gast Familie.
 
Para Gast Familie kebanyakan open minded dan tidak rasis terhadap agama yang teman-teman anut. Jadi kalau teman-teman mau beribadah ataupun tidak mau makan makanan yang non-halal bisa dibicarakan dengan Gast Familie.
 
5. Lifestyle atau gaya hidup
Lalu yang menjadi Culture Shock Aupair Jerman lainnya adalah lifesyle yang jauh berbeda dengan Indonesia. Dari segi budaya, makan-makanan, cara kerja orang Jerman, dan juga sifat-sifat orang Jerman. Teman-teman harus merubah sikap dari yang tadinya baperan, menjadi tidak. Karena orang Jerman ini terkenal dengan ketegasannya dan tidak segan untuk memarahi kalau terjadi kesalahan. Akan tetapi, teman-teman tidak perlu khawatir dan terbawa perasaan. Karena ini hal yang normal terjadi di Jerman.
 
Jadi itulah beberapa Culture Shock Aupair Jerman dan Cara Mengatasinya yang perlu teman-teman ketahui. Untuk meminimalisir Culture shock tersebut sebetulnya bisa banget diatasi dengan adanya pembekalan sebelum teman-teman ikut program Aupair Jerman. Culture shock itu memang pasti ada dan tidak bisa dihindari, tapi bisa diminimalisir dengan adanya pembekalan. Disini lah yang menjadi sisi positif teman-teman ikut Aupair melalui Agensi.
 
Oke, segitu dulu dari MinJe, see you next time. Everyone can study and work in Europe!
 
 
Artikel ini diadaptasi dan diperbarui oleh Dewi Karmila dari artikel asli yang ditulis oleh Nadhia

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *