Nggak semua orang yang ke Jerman itu berasal dari kalangan menengah ke atas. Contohnya cerita Ishak ini. Awalnya cuma jualan nasi goreng dan salad buah ke sekolah-sekolah, eh sekarang malah bisa kerja di Restoran bintang 5 di Jerman dengan program ausbildung. Keren banget kan?

Dari Nasi Goreng Menuju Masa Depan Yang Baru

Perjalanan Ishak ke Jerman ternyata berawal dari hal  yang sederhana banget. Tiap pagi dia sibuk masak nasi goreng sama salad buah, lalu dibawa ke sekolah-sekolah di Lombok buat dijual. Dari situ dia terbiasa hidup mandiri, gigih, dan terus berusaha.

Padahal, Ishak ini lulusan Sastra Jerman. Tapi setelah wisuda, cari kerja di Indonesia tuh susah banget baginya. Alih-alih menyerah, dia malah mikir buat coba peruntungan di luar negeri. Jerman jadi pilihannya, apalagi dia emang suka dunia restoran. Akhirnya, dia mulai cari tahu cara daftar ausbildung di sana. 

“Kenapa nggak coba dulu?” pikirnya waktu itu.

Dukungan Keluarga Adalah Kunci

Perjalanan Ishak nggak mulus-mulus aja. Awalnya, dia sempat ragu, apalagi ujian bahasa Jerman di Goethe itu nggak gampang. Ia pernah gagal 1x saat ujian di Bali karena perjalanan Lombok-Bali naik kapal membuatnya kecapean dan gak fokus saat ujian. 

Untung keluarganya selalu nyemangatin “coba lagi, jangan berhenti.” Mereka percaya penuh sama Ishak, karena sebelumnya ia juga pernah tinggal di Turki dua tahun dan sempat mengabdi di Malaysia. Jadi wajar aja kalau keluarganya yakin banget dia pasti bisa berangkat ke Jerman.

Akhirnya, Ishak coba ambil ujian Goethe lagi di Jakarta, sempet berpikir “kalau kali ini gak lulus lagi kayaknya nggak jadi ikut ausbildung” 

Tapi kenyataannya, saat nilai udah keluar hasilnya bikin lega, dia dinyatakan lulus dengan nilai yang cukup baik. Dari situlah jalannya ke program ausbildung makin kebuka. 

Bertemu YAIJ dan Dibantu Untuk Penyaluran Program Ausbildung

Perjalanan Ishak ke Jerman jadi makin nyata setelah ia memilih YAIJ untuk jadi pendamping perjalanan dia. Sebelumnya, dia udah tau YAIJ karena pernah diminta ngajar bahasa Turki. Tapi setelah bertekad ke Jerman lewat jalur program ausbildung, ia kembali menghubungi tim YAIJ. 

Mulai dari dokumen, wawancara, sampai persiapan nyari Betrieb semuanya dibimbing. Soalnya, jujur aja, cara daftar ausbildung itu nggak sesederhana daftar kerja biasa. Ada banyak step yang bikin pusing kalau nggak ada yang bantuin. 

Saat pencarian Betrieb, Ishak sempat ditolak namun baginya itu cuma kegagalan biasa “mumpung masih muda habisin jatah gagalnya aja”, akhirnya di bulan Oktober 2023 dia resmi diterima di salah satu restoran bintang lima di Jerman. 

Masa Depan Tinggal Selangkah Lagi

November tiba, dan visa Ishak keluar lebih cepat dari perkiraan bahkan berlaku hingga setahun penuh, padahal biasanya cuma 3 sampai 6 bulan aja. Dia juga sempat kaget karena dari pihak Betrieb langsung minta dia untuk cepet berangkat.

Rasanya campur aduk, seneng banget karena akhirnya mimpi ikut program ausbildung tercapai, tapi juga agak sedih karena harus buru-buru ninggalin keluarga.

Namun orang tua dan keluarga besar tetap memberi restu. Bahkan mereka berkata: “Jalani aja, ini kesempatanmu.” Dukungan itu membuat Ishak semakin mantap melangkah.

Cerita Belum Berakhir, Perjalanan Awal Baru Dimulai

Meski berangkat dengan semangat tinggi, Ishak tetap ada rasa was-was. Bahasa Jermannya masih belum lancar-lancar banget, dan dia juga belum pernah kerja di restoran besar. 

Tapi dia percaya bahwa dia bisa dengan modal pengalaman masak saat di Turki, ditambah kebiasaan jualan nasi goreng di Lombok, bikin dia percaya diri kalau kerja keras nggak pernah sia-sia. Itu jadi modal dasar baginya.

Tujuan utamanya jelas, dia pengen serius belajar skill di dunia restoran. Mulai dari cara saji makanan, beresin meja, sampai melayani tamu dengan profesional. 

Harapannya, setelah tiga tahun menyelesaikan pengalaman mengikuti ausbildung, Ishak bisa melanjutkan kerja atau studi S2 di Jerman. Kalau pun harus pulang ke Indonesia, ia sudah siap membangun usaha sendiri di bidang kuliner.

Pesan Untuk Kamu Yang Lagi Berjuang Ausbildung

Buat teman-teman yang lagi berjuang atau kamu yang juga pengen punya pengalaman mengikuti ausbildung, aku mau ingetin nih, jangan takut gagal ya! Ujian Goethe B1 emang berat banget, tapi begitu lulus, jalur menuju program ausbildung jadi lebih jelas

Kalau kata Ishak sendiri, kunci sukses itu simpel yaitu cukup latihan konsisten. Dengerin podcast, nonton film, atau bicara sendiri dalam bahasa Jerman. Dari situ lama-lama kamu bakal jadi lebih pede.

Dari kantin sekolah di Lombok sampai ke restoran bintang 5 di Jerman, cerita Ishak nunjukin kalau mimpi besar bisa lahir dari langkah kecil. Pengalaman mengikuti ausbildung bukan cuma soal kerja di luar negeri, tapi juga perjalanan penuh semangat dan dukungan dari orang-orang terdekat.

Pengen Kerja di Jerman Kayak Ishak? Hubungi Konsultasi YAIJ Sekarang Yuk

Kalau kamu kepo soal cara daftar ausbildung dan pengen diurus semuanya dari A sampe Z, kamu bisa konsultasi dengan tim kami yang udah berpengalaman membantu banyak peserta ke berbagai luar negeri. 

Siapa tahu kamu bisa kayak Ishak, dari hal sederhana kamu juga bisa sampai ke Jerman lewat jalur program ausbildung.

Klik link dibawah ini untuk mulai konsultasi 🔽

📞 Konsultasi disini

Ingin bukti nyata cerita Ishak versi videonya? Tonton di Keberangkatan Aidul Ishak Peserta Ausbildung – Dari Kantin Sekolah ke Restoran bintang 5 di Jerman

Jangan lupa juga subscribe channel youtube YAIJ dan temukan inspirasi dari para alumni yang kini telah berkarier di luar negeri!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *