mitos aupair, fakta program aupair, kehidupan au pair

Banyak banget anak muda Indonesia yang penasaran sama program au pair, tapi masih seringkali kebingungan karena banyaknya mitos au pair yang beredar. Ada yang bilang au pair itu sama aja kayak jadi babysitter, ada juga yang mikir dengan ikut au pair bisa dapet duit gede kayak kerja full time. Padahal nggak gitu kenyataannya, lho!

Sebenarnya, au pair itu lebih ke pengalaman budaya dan belajar bahasa sekaligus ngerasain hidup bareng host family (keluarga angkat) di luar negeri.

Nah, biar nggak salah paham, yuk kita bahas mitos au pair yang sering muncul dan meluruskannya dengan fakta program aupair yang sebenarnya berdasarkan aturan resmi dan pengalaman nyata para alumni. 

Tapi sebelumnya, baca dulu yuk tentang Apa itu Aupair disini agar kamu lebih paham. 

Mitos dan Fakta Au Pair

1. Au Pair Sama dengan Babysitter atau Pembantu

Ini salah satu mitos au pair paling populer. Banyak yang mikir kalau jadi au pair itu sama aja kayak kerja jadi babysitter atau pembantu rumah tangga.

Faktanya, nggak sama sekali! Tugas au pair itu fokusnya bantu jagain anak-anak host family, itu pun ada aturannya. Menurut peraturan resmi di setiap negara tujuan au pair, anak yang dirawat tidak boleh berusia di bawah 3 tahun, jadi au pair tidak akan kewalahan mengurus bayi.

Selain itu, au pair hanya membantu pekerjaan rumah ringan. Membersihkan seluruh rumah bukan kewajiban, karena hal itu sudah diatur dalam kontrak resmi yang ditandatangani bersama keluarga angkat. Jadi jelas sekali, au pair bukanlah pembantu, melainkan bagian dari keluarga angkat. 

2. Au Pair Itu Sama Kayak Volunteer (Sukarelawan)

Ada juga mitos au pair yang bilang kalau au pair sama kayak volunteer alias kerja sukarela.

Eitss, jelas berbeda sekali yaa. Au Pair tetap dapat uang saku tiap bulan, plus fasilitas lain seperti kamar pribadi, makan, dan kursus bahasa. Nominal uang saku beda-beda tiap negara, tapi lumayan banget karena kebutuhan pokok udah ditanggung host family

Banyak peserta au pair malah bisa nabung buat jalan-jalan. Jadi walau namanya pertukaran budaya, jangan disamakan seperti volunteer yaa.

3. Au Pair Hanya Untuk Perempuan

Banyak yang mikir kalau program ini cuma buat perempuan, jelas salah besar! Au Pair terbuka untuk siapa aja, baik laki-laki maupun perempuan. Yang penting kamu suka sama anak-anak dan siap ikut aturan. Banyak juga kok au pair laki-laki yang sukses, rukun sama host family, dan enjoy banget. Jadi, gender bukanlah suatu masalah

4. Au Pair Bisa Negosiasi Gaji Sesuka Hati

Sebagian orang percaya kalau uang saku bisa ditentukan sendiri oleh au pair. Faktanya, nggak bisa ya teman-teman. Uang saku sendiri sudah diatur sesuai dengan ketentuan negara tujuan. Jumlahnya memang tidak besar, tapi cukup untuk kebutuhan pribadi. 

Lagi-lagi, tujuan utama program ini bukan mencari uang, melainkan merasakan kehidupan au pair sebagai bagian dari keluarga angkat, berbaur dengan warga lokal, belajar bahasa, dan membangun pengalaman internasional.

5. Setelah Au Pair Bisa Tinggal Permanen

Nah, ini mitos au pair yang sering bikin orang salah paham. Banyak yang kira setelah program au pair berakhir, otomatis bisa tinggal selamanya di luar negeri. Nyatanya tidak semudah itu yaa.

Salah satu fakta program au pair yang harus kamu tahu ialah bahwa visa au pair cuma berlaku 1 tahun saja lho. Jadi kalau mau lanjut menetap, kamu harus ganti jalur terlebih dahulu, misalnya kuliah, ausbildung, atau kerja resmi. 

Au Pair itu hanya pintu awalan sebagai pembuka jalan internasional, tapi bukan jalan pintas untuk menetap permanen.

6. Host Family Memperlakukan Au Pair Seperti Pekerja Bayaran

Banyak calon peserta au pair khawatir bagaimana jika mereka diperlakukan seperti pekerja bayaran oleh keluarga angkat. Wajar aja sih, karena mereka tinggal bersama keluarga angkat dan menjaga anak-anaknya tapi fakta tersebut salah yaa teman-teman. 

Fakta yang harus kamu ketahui lagi bahwa host family diseleksi ketat dan wajib memperlakukan au pair sebagai anggota keluarga dengan memberikan fasilitas layak seperti kamar pribadi, makan, uang saku, dan dukungan ikut kursus bahasa. 

Kalau ada keluarga angkat yang melanggar aturan, au pair bisa melaporkannya lewat jalur hukum resmi. Jadi jangan khawatir karena posisi kamu dilindungi.

7. Au Pair Hanya Buang-Buang Waktu

Ada juga yang bilang, “Ngapain sih ikut au pair? cuma buang waktu.” Justru sebaliknya! Selama 1 tahun di negara tujuan, kamu bisa belajar bahasa asing, jadi lebih mandiri, punya teman internasional, dan dapat pengalaman tinggal di luar negeri. 

Banyak alumni YAIJ setelah masa au pair berakhir milih lanjut ke freiwilliges soziales jahr (FSJ), ausbildung, dan kuliah di Eropa. Bahkan jika kamu beruntung, ada juga lho host family yang bisa bantu rekomendasiin kamu buat kuliah atau kerja lewat koneksi yang mereka punya. 

Jadi, kehidupan au pair jelas jadi investasi masa depan, bukan buang-buang waktu.

Au Pair Itu Lebih dari Sekadar Kerja

Dari semua penjelasan di atas, udah jelas banget kan kalau mitos au pair yang beredar bikin salah paham. Padahal, kalau dilihat dari fakta program au pair yang sebenarnya, ini adalah kesempatan emas buat muda-mudi yang pengen coba hidup mandiri di luar negeri. 

Jangan lupa juga, kehidupan au pair bukan sekadar kerja, tapi pengalaman berharga yang bisa jadi bekal buat masa depan.

Mau Ikut Au Pair Tapi Bingung Mulai Darimana? Yuk Konsultasi Gratis di YAIJ!

Konsultasi di YAIJ 100% gratis dan kamu akan dapat layanan pendampingan penuh, mulai dari persiapan bahasa, pengurusan dokumen, hingga saat program berlangsung di luar negeri. 

Jadi, kamu nggak akan merasa sendirian ketika sudah sampai di negara tujuan. YAIJ juga merupakan agen terpercaya yang sudah resmi masuk keanggotaan IAPA (International Au Pair Association), jadi keamanan dan kredibilitasnya sudah pasti terjamin.

Konsultasikan kebutuhan mu dengan klik link dibawah ini ⬇️

📞 klik link ini untuk konsultasi gratis

Ingin bukti nyata kesuksesan program YAIJ? Tonton video perjalanan peserta kami di Youtube Yayasan Aupair Indonesia Jerman dan temukan inspirasi dari para alumni yang kini telah berkarier di luar negeri!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *